Senin, 18 Juli 2016

RANGKUMAN
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
(PROJECT BASED LEARNING)
 
 
 
 
Dosen Pembimbing
Lestariningsih, S.Pd. M.Pd.

 
  Nama Kelompok  :
1. Ach. Suzaini   NIM: 1431002
2. Anggi Anggraeni   NIM: 1431012
3. Dwi Rizki Oktaviani  NIM: 1431029
4. Resty Tirta Risani   NIM: 1431067
5. Veny Ifdinasari   NIM: 1431084


STKIP PGRI SIDOARJO
Jalan Kemiri, Telp.(031) 8950181, Fax.(031) 8071354, Sidoarjo.
Website : http://stkippgri-sidoarjo.ac.id
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016
 
 



A. Sejarah Pembelajaran Berbasis Proyek
    Munculnya gagasan tentang metode pembelajaran berbasis proyek diawali dengan adanya metode problem-based learning. Problem-based learning sendiri berawal dari fenomena di lapangan yaitu banyak dari lulusan pendidikan medis (kedokteran) yang memiliki pengetahuan faktual dan akademik tinggi namun tidak mampu menerapkan pengetahuannya dalam penanganan pasien sungguhan. problem-based learning dikembangkan pada akhir 1960-an untuk tujuan utama yakni digunakan untuk pelatihan dokter di Universitas McMaster di Ontario, Kanada  Setelah mengkaji tentang pendidikan yang dilakukan terhadap calon tenaga medis maka dikembangkan suatu program pembelajaran yang menempatkan calon tenaga medis ke dalam situasi simulatif yang dikenal dengan problem-based learning

B. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL)
    Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan siswa dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.

C. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL)
   1. Siswa membuat keputusan dan membuat langkah kerja,
   2. Terdapat masalah yang pemecahan masalahnya tidak ditemukan sebelumnya,
   3. Siswa merancang proses untuk menyancapai hasil,
   4. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan,
   5. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu,
   6. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan,
   7. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya, dan
   8. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.

D. Prisnsip – Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL)
   1. Prinsip Sentralistis (centrality) menegaskan bahwa Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan efisiensi dari kurikulum.
   2. Prinsip Pertanyaa Pendorong / Penuntun (driving question) berarti bahwa kerja proyek berfokus pada “pertanyaan atau permasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatu bidang tertentu.
   3. Prinsip Investigasi Konstruktif (constructive investigation) yaitu proses yang mengarah kepada pencapaina tujuan.
   4. Prinsip otonomi (autonomy) dalam pembelajaran berbasis proyek dapat diartikan sebagai kemandirian siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran
   5. Prinsip Realistis (realism) pembelajaan berbasis proyek harus dapat memberikan perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas dan peran konteks kerja.

E. Kelebihan Pembelajran Berbasis Proyek (PBL)
   a. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
   b. Membuat siswa menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem – problem yang kompleks.
   c. Mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
   d. Meningkatkan keterampilan siswa dalam mengelola sumber.
   e. Memberikan pengalaman pembelajaran dan praktik kepada siswa dalam mengorganisasi proyek.
   f. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan siswa secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
   g. Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian di implementasikan dengan dunia nyata.
   h. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun guru menikmati proses pembelajaran.

F. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL)
    a. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
    b. Membutuhkan biaya dan peralatan yang cukup banyak.
    c. Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana guru memegang peran     utama di kelas.
   d. Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
   e. Ada kemungkinan siswa yang kurang aktif dalam kerja kelompok.
   f. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, di khawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

G. Langkah – Langkah  Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL)
    Penjelasan Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
    1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question).
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas
    2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project).
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Perencanaan berisi tentang aturan main.
    3. Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
        (1) membuat timeline
        (2) membuat deadline penyelesaian proyek,
        (3) membawa siswa agar merencanakan cara yang baru,
        (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek,
        (5) meminta siswa untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
    4. Memonitor siswa dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project)
Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek.
    5. Menguji Hasil (Assess the Outcome)
        Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar.
    6. Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
        Pada akhir proses pembelajaran, siswa dan guru melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar